Liputan6.com, Jakarta - Calon pemain naturalisasi Shayne Pattynama mengatakan sudah tidak sabar untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Dia berambisi mempersembahkan prestasi bagi Tim Garuda.
“Mimpi saya besar, saya sangat ingin membela timnas Indonesia dan juara bersamanya. Saya berharap proses ini bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Baca Juga
Proses naturalisasi Shayne sedang berjalan. Setelah Komixi X mengeluarkan lampu hijau, giliran Komisi III DPR RI yang menyetujui kewarganegaraan bagi pemain yang membela Viking FK di Liga Norwegia tersebut, Rabu (9/11/2022).
Advertisement
Rapat dihadiri Menpora RI Zainudin Amali, PSSI, serta Wakil Menkumham RI Edward Omar Sharif.
Atas keputusan tersebut, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengucapkan rasa terima kasih. Dia berharap proses terus berjalan lancar sehingga Shayne bisa segera mengenakan seragam kebanggaan timnas.
Kehadiran Shayne sangat dibutuhkan oleh pelatih Shin Tae-Yang. Dia diproyeksikan membantu Tim Garuda untuk bersaing di Piala AFF yang berlangsung 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023.
Timnas senior juga bakal terjun di Piala Asia 2023. Ajang tersebut bergulir 16 Juni hingga 16 Juli tahun depan.
Profil Shayne Pattynama
Shayne memiliki darah Indonesia dari sang ayah. Dia menimba ilmu di Ajax Amsterdam dan FC Utrecht.
Sosok berusia 24 tahun tersebut lalu membela SC Telstar sebelum hengkang ke Norwegia pada 2021. Musim ini dia tercatat melakoni 19 pertandingan di seluruh kompetisi.
Biasa beroperasi di sisi kiri pertahanan, Shayne juga dapat mengisi lini tengah.
Advertisement
Solusi Jangka Pendek
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan bahwa langkah naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan kepada calon pemain tim nasional sepak bola merupakan kebutuhan jangka pendek demi mempercepat prestasi.
Sebelum Shayne Pattynama, PSSI juga telah mengajukan dua pemain asing, yakni Jordi Amat dan Sandy Walsh agar disetujui menjadi WNI. Keduanya kini tinggal menanti momen untuk mengucapkan sumpah.
Zainudin tak ingin naturalisasi menjadi satu-satunya opsi untuk meningkatkan prestasi timnas. PSSI, kata dia, tetap harus mengutamakan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.
“Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan pemain-pemain seperti yang sudah kami naturalisasi dua orang (Jordi Amat dan Sandy Walsh) ditambah hari ini Shayne Elian Jay Pattynama. Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang, akademi-akademi di klub-klub itu juga melakukan pembinaan,” kata Menpora.
“Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi. Naturalisasi adalah jangka pendek,” tandasnya.
Politikus Golkar itu tak menampik bahwa naturalisasi juga dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak, salah satunya kebutuhan timnas senior untuk melakoni FIFA Match Day maupun Piala AFF demi meningkatkan peringkat Indonesia.